Perspektif Alam Semesta

Creative_Wallpaper_Universal_soul_035165_
http://www.zastavki.com/pictures/1920×1200/2012/Creative_Wallpaper_Universal_soul_035165_.jpg

Sebagai manusia seringkali kita melihat dunia ini dalam perspektif manusia. Beberapa ajaran agama dan kultur pun terlalu berpusat pada manusia. Manusia sebagai makhluk paling sempurna di dunia berhak menguasai alam, di mana alam yang walaupun diciptakan terlebih dahulu sebelum manusia, diserahkan oleh Tuhan untuk kepentingan manusia. Segala perkembangan teknologi pun dirancang sedemikian rupa untuk berdaya guna bagi manusia. Selama dalam proses spesies manusia lebih diuntungkan, proses itu selalu dibenarkan secara moral. Oleh karena itu, berbagai kepunahan hewan dan tumbuhan terjadi demi keberlangsungan hidup spesies manusia. Manusia ingin mengambil peran terbesar dalam semesta dan menjadi pusat alam semesta.

Namun, benarkah bahwa manusia adalah subjek dan pemeran utama dalam alam semesta? Apakah kita menyadari bahwa manusia hanyalah sebesar bakteri di alam semesta yang sangat besar ini? Bila begitu, mampukah kita sebagai manusia benar-benar menundukkan alam dan mengolahnya? Tulisan ini akan secara perlahan membawa kita melampaui perspektif manusia dalam melihat alam semesta menuju ke perspektif alam semesta sendiri.

Continue reading “Perspektif Alam Semesta”

Tuhan, apakah kamu ada?

3977234307_3f1447afeb_b
https://c1.staticflickr.com/3/2631/3977234307_3f1447afeb_b.jpg

 

ʾašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh. wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh

Dua kalimat syahadat ini sungguh menggema di Masjid Raya Bandung. Tempat di mana orang-orang Bandung melepas penat dan sekedar berbelanja sedikit di sekitar alun-alun pusat kota itu.

“Alhamdullilah ya umat sekalian di bulan suci penuh berkah ini kita mendapat suatu anugerah dari Allah.  Johan kini sudah mualaf. Dia telah mendapat hidayah dan kembali ke jalan kebenaran Allah. Bagaimana ceritanya sehingga kamu bisa tertarik masuk Islam Johan?“ ujar Pak Ustadz Riziq kepada Johan yang baru saja ia islamkan.

“Sore itu adalah saat tarawih, saya sedang memikirkan suatu problem besar yang saya alami. Entah kenapa, ketika mendengar takbir Allahu Akbar, hati ini terasa bergetar. Saya mendadak ingin meneriakkan kalimat suci itu. Karena tak kuasa menahannya, saya pun dengan lantang meneriakkan kalimat itu di depan tetangga-tetangga saya yang muslim. Dan seketika masalah saya tak terasa sebagai beban lagi. Saya pun merasakan benar kebesaran Allah. Continue reading “Tuhan, apakah kamu ada?”